LOTUS
BIRTH
…according to me…
Lotus
Birth, mungkin bagi awam terdengar masih asing ya? Saya saja yang mahasiswi
kebidanan baru mendengarnya kemarin sehari sebelum seminar Lotus Birth. Saya mencoba mencari info, menelusuri mbah
google..apaan sih lotus birth itu? Terus knp pake itu? Apa untungnya sih?
Ironis bgt mahasiswi kebidanan seperti saya ga tau lotus birth yg udah booming
sejak kemarin hari. Hehehehe
Semua
pertanyaan saya akhirnya terjawab juga pada saat seminar “The Amazing of Lotus Birth” 4
Desember kemarin di Hotel Gajah Mada Malang. Wah, sungguh
narasumbernya..ada Bu jenny dengan aksi demonya membantu persalinan dg sangat
lihai. Ada dr. Pua Librana yg membuat saya jd mengidolakan beliau dg sikapnya
yg anggun, lincah tp ttp joke dlm performnya. Serta kekaleman tamu special
pakarnya lotus birth&water birth tidak lain tidak bukan adlh dr. I. Nyoman
Hariyasa Sanjaya .
Seminar
yg dihadiri sekitar 550 peserta yg
kesemuanya itu adalah bidan dan mahasiswa akbid..membuat saya berasa sesak.
Wow, amazing! Bu Bidan banyak juga ya…saingan gua banyak juga yaa. Hahhaa
#meraba dada, sekaligus mbatin.
Ah
tak apalah yg pnting ilmunya sudah saya dapetin dan inilah konsep dlm otak saya. Lotus Birth adalah proses
kelahiran tanpa mengklem/memotong tali pusat dan membiarkan plasenta tetap
berada bersama bayi buat nemenin hari-harinya si bayi sampai akhirnya si
plasenta mengering dg sendirinya dan si tali pusat terlepas. (versi saya)
Can you imagine that?????
Bagaimana gambaran ato bayangan anda??
Kalo
saya pribadi msh mengambang tdk paten krn blm terjun lgsung dlm penanganan utk
proses Lotus Birth. Dan saya hampir tdk bisa menerimanya. Ya..mungkin krn jiwa
saya msh jiwa jiwa darah muda jd agak sulit mencerna. Serta blm pernah ada
pengalaman, jd agak sulit membayangkan. I think..lotus birth itu
meribetkan…tidak mengklem tali pusat n membiarkan plasenta ttp berada di
samping bayi????hemsss…bayangkan, bayi segitu+tali pusatnya+plasentanya segitu.
Ah, bikin movement limitation aja. Ditambah lagiii…plasenta itu serem loh…….sumpah
deh! Walopun saya cuma browsing lewat internet bbrapa gambar plasenta…ttp aj ga
ad kata buat menyangkal kalo plasenta lucu. Hahaha, Semoga aj pas ketemu
aslinya nanti ga bikin pingsan.
Lotus
Birth saya istilahkan sbg sebuah budaya. Menurut sejarah manusia, budaya lotus
birth ini muncul atau booming di Amerika. Dan jangan salah…di Bali juga
lho…maksudnya sbg generasi perintis kedua.
Lotus
Birth sebenarnya sejak jaman dahulu kala suda ada sebelum Albert Einstein, Pak
Karno, Pak Habibie ato sapa ajalah orang-orang hebat dilahirkan. Apa
jangan-jangan beliau-beliau itu juga ikutan proses lotus birth ya pas
kelahirannya. Hems, yaa mungkin saja. Wallohua’lam kita juga ga tau. Yg
jelass…lotus birth itu budaya dari SIMPANSE.
Wow, ga nyangka toh? Samaa..saya jugaa..namun kurangnya di sini pas lahiran
simpanse ga bisa ngasih istilah itu lotus birth ato simpanse birth. Yg ad dlm
main mereka adalah yg pnting keturunanku lahir dg normal meski ga ada sampe
sekarang bidan khusus buat simpanse. Hehhehe
Ternyata
lotus birth ga seribet yg saya bayangkan. Justru malah simple banget. Mungkin
selama ini awam khususnya ibu-ibu sehabis melahirkan lebih memilih, “Iya Bu
Bidan…tali pusatnya dipotong aja” kemudian dicucilah si plasenta, dimasukkan ke
kendi, dikubur di halaman rumah, kalo bayinya cewek dikubur di sebelah kiri
atau dihalaman belakang rumah. Kalo bayinya cowok, ari-ari dikubur di sebelah
kanan atau halaman depan rumah. (adat jawa khususnya)
Sebenarnya
banyak kok adat-adat yang membiasakan dan menyarankan dalam perawatan ari-ari
setelah pengkleman atau pemotongan tali pusat. Bermacam-macam, beraneka ragam.
Hanya saja yang jadi permasalahan baru-baru ini adalah adanya klem ato memotong
tali pusat yang menurut riset masih mengarah pada peningkatan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi). Yups, AKB
khususnya ……
Kenapa harus diklem ato dipotong????
Pada
saat setelah kelahiran banyak para ibu selain pasrah dg perlakuan bu bidannya,
juga mereka lebih memilih berfikir dan mengambil tindakan lebih simple. Mereka berpersepsi
dengan “Cut tali pusat!” simple toh?
Ooohh,
tidak bisa …yang harus ibu tahu…seandainya itu si bayi bisa langsung bicara A,
I, U, E, O…pastinya setelah dia lahir akan bilang..”STOP mom! Don’t cut my string
center! Please….#hahha bayi lebai
Tapi
memang benar. Pastinya dia akan dg keras menolaknya. Karena, plasenta adalah
satu kesatuan raga si bayi selama 9 bulan dlm rahim. Bagaimanakah prosesnya??yg
pasti…..plasenta mensupply darah,
distributor handall, and..plasenta is container anti infeksi.
Kembali
ke lotus birth….
Lotus
birth ……back to nature. Why??ya..krn emang sungguh bnr2 alami
bgtt. Karena tdk ada tuntutan, pembantaian (pengkleman n pemotongan tali
pusat)…membiarkan semuanya berjalan secara alami.
Kalo
kata dr. IN. Hariyasa Sanjaya .. “kalo pohon saja, dengan sendirinya menggugurkan
daunnya mengapa kita memaksanya dengan cara memetik daunnya? nah begitulah sama
halnya dengan Plasenta. Kalo tali pusat saja, bisa terlepas dengan
sendirinya…mengapa kita harus mengklem/memotongnya???
Hems,
bayangkan kita punya anggota tubuh yg sejak lama bergandengan terus, hingga
suatu ketika ada permintaan untuk memotongnya…waaah ga bisa ngebayangin gmn
sakitnyaaa. Ya itulah gambaran khas dari tindakan pengkleman ato pemotongan
tali pusat bayi yg mana sejak 9bulan bahkan lebih telah menemani bayi itu dalam
tempat yg kokoh yakni rahim. Dipotong=sakit. Harga mati dah!
Jangan
dipaksain deh buk. Karena..kalo anda tahu bahwa tindakan lotus birth ini lebih
banyak manfaat dan lebih simple…pasti anda (khususnya ibu) akan bersemangat
untuk membiarkan si ari-ari tetap hidup walo hanya beberapa hari bersama si
bayi.
Yaa
mungkin mainset
kita aja yang perlu dibiasakan dan dilatih agar tidak lagi berfikir kalo dg
pengkleman ato pemotongan tali pusat itu lebih tidak ribet. Kenapa saya, anda
(mungkin), ibu-ibu, masyarakat pernah berfikir kalau dg pengkleman ato
pemotongan tali pusat itu membuat tdk ribet karena..pertama,
kita berfikir si ibu tidak akan diribetkan lagi dg panjangnya tali pusat. Kedua,
si
ibu tidak perlu lagi merawat plasenta sehingga bisa sepenuhnya konsen pada
bayi. Ketiga,
sanak sodara, tetangga, ato sapa saja bisa kapan aja nengok si bayi….tapi
ternyata keuntungan seperti itu menurut sadar pikir saya sekarang…itu semua
tidak sejati. (bagi yg mau berfikir)
Justru…..pengkleman
ato pemotongan tali pusat bikin ribet. Kenapaa??? Karenaa…..menurut saya, pertama,
ribet alat (pada saat lahiran, mengklem ato memotong tali pusat harus search
alat, prepare alat, dan….kalo bidannya ga ahli apalagi ga bisa mngoperasikan klem…#naudzubillah.
huh malah bikin duakali tambah ribet. Super ribet! Kedua,
iya kalo alatnya steril…kalo ga??? Ya kan manusia ada teledornya juga..apalagi
duluuuu bgt msh jamannya pake bamboo..wow, ekstream! ketiga,
butuh ekstra perawatan untuk tali pusat yg udah dipotong. Yg ganti kasa lah,
dikasih obatlah biar cepet kering, yg ga boleh kesenggol lah, heleuh ribet bgt….keempat,
dijamin..bayi ga bisa nyaman. Selain adanya rasa sakit, juga adanya rasa
kehilangan sodaranya (plasenta). Kelima, lama
keringnya. Ada sekitar 7-10 hari sudah kering. Bahkan ada yg dua minggu lebih.
Nah,
kemarin itulah dr. Hariyasa Sanjaya mengajak kita semua merubah mainset
persalinan. Dimana kita harus lebih mendekat dengan alam, fernomena yg dibuat
alam untuk kita aplikasikan pada improvisasi kehidupan kita agar lebih baik dan
meminimalisir kesalahan kita terhadap apa yg sudah pernah kita lakukan. Kalo
dalam ilmu kedokteran ada istilah “….percaya hari kemarin, dilupakan
hari ini. Percaya di hari ini, ditertawakan hari esok….”so,
kita harus sering update berita yaaa ^.^
Yuk kita kenal lotus birth! Seperti
apa sih? N mengapa?
Why must lotus birth???
- Tidak adanya keinginan si ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat.
- Supaya proses transisi bayi terjadi dg lembut dan damai. Karena, plasenta mempunyai fase, fase plasenta adalah transfuse. Fase graduil transisi dalam proses adaptasi.
- Fakta ilmiahnya lotus birth: memberikan supply darah pada bayi dan meminimal adanya anemic pd bayi ato janin. 100% volume darah optimal si bayi terjamin.
- Merupakan suatu penghormatan karena tidak memisahkan si bayi dg sodaranya (plasenta).
- Meminimal AKB.
- Alasan rohani ato emosional.
- Tradisi budaya.
- Tdk khawatir gimana mengklem, memotong, mengikat tali pusat.
- Menurunkan resiko infeksi.
- Luka diperut cepat kering.
- Bisa dipastikan bayi merasa aman, nyaman.
Jika
diskemakan antara pemotongan tali pusat SEGERA versus
DITUNDA…SEGERA>>sepsis dan kematian meningkat peluangnya.
DITUNDA>>kekawatiran neonatal uterus (BUT NOTHING).
Seperfectnya
seseorang jika dipandang…pastinya memiliki sisi kelemahan. Begitu juga dg lotus
birth. Ternyata..bisa juga mengalami kegagalan ketika retersio plasenta
seperti, pertama, tali pusat pendek>>namun
tetap bisa dilakukan lotus birth dan tetap ada upaya komunikasi ibu dengan bayi
yakni dg skin to skin contact. Kedua, lilitan tali pusat>>ini
membutuhkan skil dari si penolong, setrampil dan sekreatifnya dalam mengatasi
problem tersebut. Namun, secara garis besar dua permasalahan di atas masih bisa
diatasi sehingga lotus birth masih tetap berkesan SEMPURNA ……
Yg
paliiiing mmbuat saya berkesan ttg lotus birth dari pernyataan dr. Hariyasa
Sanjaya adalah lotus birth is gantle birth. “nature can not do wrong, but human
produced a lot of mistake”
Tentang sebuah fenomena:
seorang mahasiswa yg menyaksikan proses kepompong>kupu-kupu dalam
cangkang>mahasiswa help it with pinset, but hasilnya KECEWA. Kupu-kupu itu
justru tidak bisa terbang. Mahasiswa bingung. He said, “what happened??”
Seorang
dosen menjelaskan: itu salah kamu. Kenapa kamu membantunya dg pinset? Kamu tahu
apa yg terjadi? Pada saat cangkang diperlebar oleh usaha kamu…pada saat itulah
tdk ada kesempatan pd kupu-kupu untuk memperkuat otot-otot sayapnya. Nah,
layaknya fenomena itulah yg dilakukan pada bayi-bayi kita sekarang.
Jadi………..kembalikan
semuanya, serahkan semuanya pada alam….karena alam tidak pernah salah……….
Nb:
jika ada pernyataan di atas yg kurang benar (mungkin informasi yg kurang tepat
ato tdk sesuai), mohon utk kritikan dan saran serta masukannya.
Terimakasih-
Salam
sayang__Tul